LEE WILSON MEMENANGKAN BILLABONG PRO JAVA DI CIMAJA
23 Mei 2009, Cimaja-Jawa Barat : Final Billabong Pro Java 2009 di Cimaja yang berlangsung selama 30 menit menobatkan Lee Wilson—surfer ISC yang berada di peringkat ke-2—sebagai juara setelah mengakhiri pertandingan yang berlangsung sangat ketat dengan Dedy Santoso yang berada di peringkat ke-13 ISC. Unggul dengan nilai 8 dari 10 ombak yang diambilnya selama final berlangsung.
Wilson sebelumnya berada di posisi kedua dan membutuhkan nilai 6.25 untuk bisa mengambil posisi pertama, tetapi di detik-detik terakhir Wilson mengeluarkan gaya khas-nya yang membuatnya hampir saja mendarat diatas batu besar saat melakukan maneuver terakhir. Santoso dengan waktu singkat berada di posisi kedua, terutama ketika ia tidak berhasil mendapatkan nilai 8 untuk bisa kembali merebut posisi pertama yang hampir dikuasainya selama final berlangsung.
Untuk menunjukkan keinginannya menjadi juara, surfer Billabong ini kembali melakukan air maneuver yang membuat dewan juri tidak memiliki alasan untuk tidak memberikan nilai 9 sekaligus dinobatkan sebagai Coca-Cola ISC Best Maneuver Award. “Saya sangat terkejut dapat memenangkan event ini” kata Wilson, “terutama di kampung halaman Dede Suryana. Masyarakat, ombak, dan kenyamanan yang ditawarkan Cimaja membuat saya tergoda untuk kembali bermain disini tahun ini”. Wilson memenangkan Rp. 10 juta dan 3,000 poin untuk dikumpulkan agar bisa menjadi juara ISC 2009.
Santoso merupakan lawan yang tangguh karena berhasil melakukan manuver yang besar dan stylish, meninggalkan Wilson untuk mencari ombak yang bisa mengakomodir gaya surfingnya yang agresif. Laut sempat tenang untuk beberapa saat ketika final berlangsung sebagai tanda bahwa laut sedang membangun dirinya untuk mencapat tingkat yang maksimal untuk kemudian menghasilkan dua sampai tiga set ombak sehingga peserta kompetisi memiliki kesempatan untuk menunjukkan trik surfing terbaik mereka. Penonton di pantai sangat menikmati setiap manuver yang disuguhkan sambil menentukan surfer pilihan mereka.
Pahlawan lokal Cimaja—Dede Suryana—tidak berhasil masuk ke final tetapi ia tetap menampilkan surfing yang berkualitas saat menghadapi Dedi Santoso di semifinal. Tidak seperti biasanya, mungkin karena tekanan yang ditimbulkan dari besarnya harapan yang ada di pundaknya, Dede melakukan beberapa kesalahan di awal heat-nya yang membuatnya harus puas berhenti di semifinal. Hingga menit terakhir, Suryana membutuhkan nilai 9,6 untuk bisa mengambil posisi pertama dari Santoso dan ia tidak berhasil melakukannya. Nilai terakhir yang diperoleh hanya 9,35, ia kalah dengan selisih nilai 0,15.
Di semifinal kedua, Lee Wilson mengungguli Garut Widiarta di awal heat. Serangan belakang yang ditunjukkan Widiarta sangat menarik untuk disaksikan, hanya saja Wilson mendapatkan irama yang tepat hingga berhasil memperoleh nilai 6,35 menambah poin 9,5 yang telah dikumpulkannya, membuat Wilson mempercepat langkahnya ke final.
Hari ini kompetisi dimulai pukul 7 pagi dibuka dengan semifinal untuk divisi Master. Dengan gelombang setinggi 3-5 kaki, memberikan para legend suasana yang menyenangkan untuk berkompetisi. Kedua heat yang dilaksanakan saat semifinal memberikan jalan bagi keempat surfer dari Bali berhasil masuk ke sesi final yaitu Wayan Widiartha, Made Artha, Wayan Gantiyasa, dan Made Lapur yang siap berkompetisi kembali di final. Setelah memberikan mereka waktu untuk beristirahat sejenak dengan melanjutkan ke final divisi Women, mereka kembali ke air dan siap berlaga.
Made Artha dengan frontside surfing yang sangat tangguh membuatnya berada di posisi atas saat awal tetapi segera disusul oleh Wayan Widiartha setelah melakukan manuver-manuver yang hampir membuatnya berhenti di dekat batu. Artha berjuang berusaha meningkatkan poin di ombak-ombak yang tidak terlalu besar tetapi sepertinya tidak cukup membantu sehingga ketika bel berbunyi Widiartha lah yang layak naik ke podium.
Final divisi Woman berlangsung seru, dengan ombak setinggi 4-5 kaki cukup mengintimidasi sekaligus meningkatkan adrenalin. Tetapi para surfer perempuan ini tidak gentar melakukan paddle dan menangkap ombak terbaik. Surfer 15 tahun asal Padang, Rohaye menjadi peserta pertama yang mengambil ombak dan memimpin babak final. Tetapi tak lama kemudian Ayako Miyashita yang lebih berpengalaman mengikuti kompetisi surfing dan lebih mengenal Cimaja berhasil mengalahkan surfer muda ini dengan nilai tertinggi 7,0 yang membuat Miyashita menduduki posisi teratas.
Selain hadiah uang yang disiapkan oleh Billabong untuk setiap pemenang, juara 1 dari setiap divisi juga berhak mendapatkan 1 buah jam tangan dari Nixon. Billabong Pro Java disponsori oleh Desa Resort yang berlokasi tepat di pantai Cimaja dan didukung pula oleh Von Zipper sunglasses, Nixon accessories, Kustom shoes, masyarakat Jawa Barat, Sakura Logistics, dan merupakan bagian dari Coca-Cola Indonesian Surfing Championship Tour.
Even ini merupakan kompetisi kedua dari tur Coca-Cola Indonesian Surfing Championship 2009 dengan total hadiah uang sebesar Rp 40 juta untuk divisi Men’s Pro, Master, dan Women. Kompetisi surfing bintang 6 ini telah dilaksanakan selama 4 hari dimulai dari tanggal 20-23 Mei 2009 dengan hampir 90 peserta dari Bali, Nusa Lembongan, Jawa dan Sumatra. Mereka melakukan perjalanan ke Cimaja demi uang, kejayaan dan poin untuk menjadi juara ISC.
Hasil Divisi Men Pro Coca-Cola ISC
1. Lee Wilson
2. Dedy Santoso
3. Dede Suryana – Garut Widiarta
Hasil Divisi Master Coca-Cola ISC
1. Wayan Widiartha
2. Made Artha
3. Wayan Gantiyasa
4. Made Lapur
Hasil Divisi Women Coca-Cola ISC
1. Ayako Miyashita
2. Nyoman Satri
3. Rohaye (Febri Rohmaningsih)
4. Chika
Photo Credit : Tim Hain – Coca-Cola ISC Tour
Photo 1 : Pro 1 Lee Wilson
Photo 2 : Pro Podium
Photo 3 : Pro 2nd Dedy Santoso
Photo 4 : Pro 3rd Dede Suryana
Photo 5 : Pro 3rd Garut Widiarta
Photo 6 : Masters Podium
Photo 7 : Masters Wayan Widiartha
Photo 8 : Womens Podium
Photo 9 : Womens Ayako
Photo 10 : Lee Wilson Coke Award
Photo 11 : Lee Wilson Victory
Thanks,
Eka I. Rochmansyah
Media Coordinator ISC
No comments:
Post a Comment